Digital dan Mikroprosesor (Encoder)
Wednesday, October 15, 2014
Add Comment
ENCODER
Proses-proses (data dan perintah) baik berupa angka,
karakter, dan huruf dalam rangkaian digital hanya dapat diproses dalam bentuk
biner. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkodean pada data input agar data
dapat diproses. Pengkodean ini dapat dilakukan dengan menggunakan rangkaian
logika kombinasi. Suatu sandi biner dengan n bit dapat mewakili m ≥ 2n unsur
informasi. Proses pengkodean sata input dilakukan oleh enkoder. Percobaan yang akan dilakukan pada
modul ini adalah membuat rangkaian ENCODER menggunakan IC ENCODER Active low 74LS148, selain itu ada juga
IC encoder Active high HEF4532B.
Konfigurasi pin dari kedua IC tersebut dapat dilihat di bawah :
(a) (b)
Gambar 1.2 (a) Konvigurasi pin IC HEF4532B, (b)
konfigurasi pin IC 74LS148
KARAKTERISTIK IC TTL
Gambar 1.3 Rangkaian
ekivalen input IC TTL ( Input = 0 )
Bila masukkan IC TTL dihubungkan
ground maka ada beda potensial antara basis dan emitter, sehingga arus mengalir
menuju emitter, tidak ada arus yang mengalir menuju colector. Input IC TTL sama
dengan nol.
Gambar 1.4 Rangkaian ekivalen
input IC TTL ( Input = 1 )
Bila masukan IC TTL dihubungkan
dengan +5V, maka tidak ada beda potensial antara basis dan emiter Tr1. Sehingga
arus mengalir menuju colector Tr1 dan menuju basis Tr2, tidak ada arus yang
mengalir menuju emiter. Input IC TTL sama dengan 1.
Gambar 1.5 Rangkaian ekivalen
input IC TTL ( Input = 1 )
Bila masukan IC TTL tidak dihubungkan
dengan +5V atau ground ( mengambang ), maka tidak ada beda potensial antara
basis dan emiter Tr1. Sehingga arus mengalir menuju colector Tr1 dan menuju
basis Tr2, tidak ada arus yang mengalir menuju emiter. Input IC TTL sama dengan
1.
0 Response to "Digital dan Mikroprosesor (Encoder)"
Post a Comment