Little Bit of Bali
Saturday, December 6, 2014
2 Comments
Traveling kali ini menuju pulau dewata bali, Perjalanan ini sebenarnya tanpa rencana hanya berawal dari ajakan saudaraku Adit. Sebenernya hanya niat jalan jalan saja dari awal tidak ada niatan untuk berkunjung ke pulau ini. Jalan jalan yang hanya untuk pengisi liburan lebaran ini, dan masih dalam suasana lebaran, untuk sekedara menghilangkan rasa bosan. Berawal dari ajakan untuk hanya sekedar jalan jalan menuju ke Rest Area Gumitir. Niatnya hanya sekedar foto foto, tapi muncul ide dari adit untuk mengajak mencicipi kuliner Rujak Soto di kali baru, tanpa npikir panjang langsung berangkat.
Dengan memengang prinsip "budhal tok wes" namun apa daya ketika sampai d lokasi ternyata warungnya tutup. Lanjutkan perjalanan menuju ke Ketapang, niatnya hanya sebagai rasa mengobati kekecewaan, menuju ke ketapang menikmati keindahan pelabuhan. Dan sekali lagi mincul ide gila "Rugi kalo cuma di ketapang saja, ke bali udah dekat" tanpa pikir panjang lagi langsung berangkat menuju Pulau Bali. Meluncurlah kami ke Denpasar meski saat itu jam sudah menunjukkan pukul 4 sore dan battrai HP kami masing-masing sudah menipis. Dimana nanti kami menginap? Rencananya mencari Masjid atau Pos Lebaran. Simpel.
Rencana kami hancur berantakan. Kami lupa itu Bali, akan susah mencari masjid. Perjalanan yang harusnya bisa dilalui hanya 2-3 jam saja, saat itu kami berjalan lambat dikarenakan jalanan gelap kurang pencahayaan. Sampai Denpasar jam 9 malam. Kami berputar-putar mencari masjid tapi tidak ketemu. Sambil berputar-putar itu kami membuat rencana tujuan untuk besok paginya. View paling bagus waktu pagi ya cuma Sanur, Sun Rise, dan setelah pagi adalah Tanah Lot, sisanya kurang begitu menarik. Sebenarnya masih ada Pantai Kuta, tapi karena kami harus cepat pulang besoknya dan Kuta bagus waktu senja, Sun Set. Dari Denpasar kami menuju arah Sanur sambil mencari masjid. Jika menemukan Masjid, rencananya kami sholat isya dan langsung istirahat disana, tapi apa daya masjid yang kami temukan adalah masjid di kawasan POLDA Bali, jadi setelah sholat isya kami tidak berani untuk tidur dan kembali melanjutkan perjalanan ke arah Sanur sambil mencari masjid yang lain. Sampai pantai Sanur kami tidak menemukan masjid. Dan akhirnya kami bermalam di tepi Pantai Sanur sampai pagi.
Sebenarnya kami susah tidur, tapi kami paksakan terus untuk bisa tidur. Karena pikiran kami besok kami masih melakukan perjalanan jauh untuk pulang. Kami harus istirahat cukup. Meski banyak orang berlalu lalang (saat itu sabtu malam, banyak pasangan-pasangan yang berkunjung kesana), kami menghilangkan rasa malu. Dalam benak kami, kami tanam sebuah kalimat, "Kita tak saling kenal, esok pun tak akan bertemu lagi, jadi meski malu ya biarlah malu toh tidak saling kenal dan besok tidak bertemu lagi". Paginya ternyata ada upacara adat disana. Banyak orang yang mandi dilaut padahal jam masih menunjukkan pukul 5 pagi WIB, matahari masih jauh dari terbit, bahkan kami masih bisa mendengarkan kumandang adzan subuh. Andai aku bawa celana ganti, ingin rasanya aku merasakan sensasi dinginnya air laut sepagi itu.
Setelah menikmati suasana matahari terbit di Sanur, kami langsung meluncur menuju Tanah Lot. Sekali lagi, bukan aku dan Angga namanya kalau gak nyasar. Yah perjalanan dari Sanur ke Tanah Lot nyasar kemana-mana hehehehe. Menurutku destinasi pantai paling indah di Bali ya cuma Tanah Lot ini. Gak cuma apik tapi juga epic. Berbeda dari Pantai Sanur yang gratis untuk memasukinya, Tanah Lot mengharuskan kami merogoh kocek sebesar Rp 15.000 masing-masing orang. Dan seperti ditempat-tempat wisata lainnya hanya satu jam saja kami disana. Sebenarnya ingin lebih lama lagi karena keindahan pantainya dan keindahan para turisnya terutama turis lokalnya hehehehe. Tapi kami berburu waktu dan berburu tenaga. Kami takut kehabisan tenaga sebelum sampai dirumah. Sebelum pulang kami mencari warung di daerah Tanah Lot berlabel HALAL. Menu yang kami pesan ya Pecel (mau dimana pun tempatnya ya menu paling enak PECEL). Setelah makan kenyang kami langsung cabut pulang. Cusss.... gas pol rem pakem. Ku tarik gas sekencang-kencangnya. Pukul 9 dari Tanah Lot, mind setku aku seting pukul 11 sudah sampai Gilimanuk. Ternyata sampai Gilimanuk pukul 11.30 dan delay 30 menit untuk menyebrang ke Ketapang. Dan terus aku tarik gas sampai rumah Kalisat pukul 3 sore. Fiuh sungguh perjalanan yang melelahkan tapi menyenangkan.
Cerita ini sebelumnya sudah di tulis dalam Liburan Gila Ala Insinyur Pikun (2013) : Bali
Aku pas neng Bali wingi mendung took... gak nemu sunset ataupun sunrise. Argh! Aku rindu moment foto sunrise dan sunset. Next akhir taun LOMBOK YO! BARENG! Hahahahaha
ReplyDeleteHahaha, iku gara gara gak enek aku mangkane gak nemu sunset haaha
ReplyDeleteAku akhir tahun niat e arep nang rinjani hehehe