|
Bangunan Lawang Sewu |
Gedung Seribu Pintu, Lawang Sewu. Denger namanya aja sudah bisa di bayangkan bangaimana banyaknya pintu di gedung ini. Maka dari itu tak heran jika gedung ini di sebut dengan Lawang Sewu. Lawang yang berarti pintu dan sewu yang berarti seribu ya lawang sewu berarti seribu pintu. Lawang sewu ini merupakan gedung tua yang masih berdiri kokoh di kawasan kota Semarang. Gedung lawang sewu ini menjadi icon kota semarang yang masih berdiri kokoh di kawasan kota bersaing dengan gedung gedung baru yang sudah modern. Namun lawang sewu ini masih bertahan dengan cerita cerita sejarahnya tak lupa juga dengan kisah mistis yang terdapat di tempat ini yang membuatnya tempat ini masih di pertahankan. Lawang sewu ini juga merupakan salah satu bangunan bersejarah yang di lindungi dan di pertahankan di kota semarang. Semoga esok hari nanti lawang sewu ini masih terjaga dengan baik.
Perjalananku menuju Lawang Sewu ini merupakan perjalanan yang tak di rencanakan. Mengunjungi kota yang belum pernah kita datangi sebelumnya memang butuh persiapan setidaknya mencari tau tentang tujuan yang akan di kunjungi. Kota solo akan mengawali langkah perjalananku menuju kota semarang. Sebelum berangkat ke kota semarang aku menghubungi teman lamaku yang berada di sana untuk diajak jalan jalan mengexplore semarang sekalian silaturahmi ke kawan lama. Berangkat dari kota solo dengan menggunakan kereta api cukup menyenangkan dengan perjalanan kurang lebih 2,5 jam di suguhi pemandangan alam yang tak kalah indahnya, meskipun hanya dapat di nikmati melalu kaca jendela kereta api. Tiba di kota Semarang suasana mulai berbeda kota yang ramai ini menyambut kedatanganku, suasana masih pagi karena aku berngkat dari kota solo selepas subuh. Begitu keluar dari stasiun poncol, nama stasiun yang aneh itu menurutku, begitu keluar dari stasiun aku langsung menghubungi teman lamaku. Namun sepertinya harus menunggu, karena temenku tak menjawab pesan yang aku kirim. Tiga puluh menit sudah masih belum ada jawaban, aku hanya bisa muter muter di area stasiun karena tak mengerti tentang kota semarang ini mau kemana juga tak mengerti. Setelah lama menunggu akhirnya temanku menjawab juga. tak lama kemudian di muncul menjemputku di stasiun poncol. Langsung saja aku dan kawanku menuju ke kosnya untuk beritirahat sejenak.
|
Stasiun Poncol Semarang |
Hari semakin siang, akhirnya kami memtuskan untuk mengunjungi salah satu temapt bersejarah di kota semarang yaitu Lawang Sewu. Kamipun langsung menuju ke lawang sewu, tak butuh waktu lama untuk menuju ke tempat ini karena lawang sewu ini berada di pusat kota sehingga mudah untuk di jangkau. Sekitar 10 menit dari kos temanku akhirnya tiba juga di lawang sewu. Suasana kota yang ramai dan panas ini tak menyurutkan niat untuk menuju ke lawang sewu. Sampai di gerbang lawang sewu kami langsung memarkir kendaraan, untuk masuk ke lokasi ini cukup membayar 10.000 per orang kita sudah bisa menikamati gedung lawang sewu ini dengan sepuasnya. Setelah membayar kami memulai perjalanan mengelilingi gedung bersejarah ini dengan suasana yang menyeramkan dan penuh sejarah.
Perjalanan kami dimulai dengan berjalan menuju ke arah bangunan tua. Suasana sepi tergambar di gedung ini meskipun di siang hari dan di pusat kota gedung ini masih saja sepi, mungkin karena aroma mistis yang menyambut kedatangan kita membuat susana gedung Lawang Sewu ini terlihat begitu sepi. Meskipun terlihat segelintir pengunjung. Menurut sejarah gedung lawang sewu ini "Bangunan Lawang Sewu dibangun pada 27 Februari 1904 dengan nama lain Het hoofdkantor van de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (Kantor Pusat NIS). Awalnya kegiatan administrasi perkantoran dilakukan di Stasiun Semarang Gudang (Samarang NIS), namun dengan berkembangnya jalur jaringan kereta yang sangat pesat, mengakibatkan bertambahnya personil teknis dan tenaga administrasi yang tidak sedikit seiring berkembangnya administrasi perkantoran. Gedung ini, dahulu yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein. Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober 1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi." di kutip dari wikipedia. Ya begitulah sejarahnya berhubung aku tidak mengerti sejarahnya ya browsing di internet sajalah.
|
Foto di lorong gedung lawang sewu |
Ya sambil menyusuri lorong lorong dan sesekali kami mengabadikan untuk dokumentasi. Suasana yang tenang membuat ciri khas gedung ini serasa masih mistis. Lawang Sewu masih menjadi misteri apakah memang benar pintu yang ada di gedung ini berjumlah seribu. Awalnya aku dan temanku berniat untuk menghitungnya tetapi ketika sampai di tempat niatan itu pudar dengan banyaknya pintu. Dari pada pusing pusing menghitung mending menikmati sejarah gedung ini ya esok hari nanti mungkin bisa untuk menghitung banyaknya pintu di lawang sewu. Dari pintu ke pintu menghubungkan setiap ruangan begitulah seterusnya hingga ntah ada berapa ruangan yang terhubung. Di beberapa ruangan terdapat sebuah peninggalan peninggalan sejarah, mungkin karena gedung ini juga sudah di fungsikan sebagai musium maka dari itu banyak benda benda bersejarah di simpan di sini. Benda benda yang tersimpan merupakan sejarah perkereta apian mungkin karena dulu ini bekas gedung kereta api. Tak terlupakan juga bukan hanya orang lokal saja yang datang ke tempat ini, namun juga ada beberapa turis asing yang mengunjungi tempat ini, tertarik juga ternya turis sama sejarah sejarah di indonesia.
|
Miniatur yang terdapat di ruangan Lawang Sewu |
Banyak lorong dan pintu itulah mengapa gedung ini di sebut lawang sewu. Ternyata gedung lawang sewu ini tak hanya ada satu gedung namun ada gedung a, b dan c. Namun bagunan utama terletak di gedung a yang bisa kita liat dari luar kompleks lawang sewu, sedangkan gedung b dan c lebih kecil dan letaknya berada di belakang gedung utama. Setiap bangunan memiliki cerita sendiri berhubung aku kurang paham ceritanya ya lain waktu saja lah kalau sudah paham tak ceritakan. Memang suasana di lawang sewu ini membuat kita tenang, suasana tenang, sepi, sejuk beda ketika sudah keluar dari lokasi ini meskipun berada di pusat kota namun suasananya berbeda. Sambil belajar mengenal sejarah juga sembari berfoto foto itulah yang aku lakukan bersama kawanku di lawang sewu ini. Di gedung ini kita bisa mengerti tentang sejarah kereta api di jaman dahulu, banyak informasi yang bisa di dapatkan di lawang sewu ini. Belajar sejarah juga mengasikkan apa bila kita bisa menikmatinya. Hari sudah mulai beranjak sore kini waktunya buat kami mengakhiri pembelajaran dan keliling lawang sewunya. Dan semoga esok hari nanti masih bisa kembali ke tempat ini lagi, masih banyak yang belum di ketahui tentang tempat ini dan juga semoga esok hari nanti tempat ini masih terjaga dengan baik dan nilai nilai sejarahnya masih terjaga.
|
Foto di luar gedung lawang sewu |
Terima kasih sudah membaca Gedung Seribu Pintu, Lawang Sewu semoga bermanfaat. Ketika alam dan pertualangan memanggil, Kejarlah dengan caramu. Waktu kita sangat sempit, tetapi belum terlambat untuk melakukan sesuatu sekarang. mulailah dengan hal yang kecil, hal kecil bila dilakukan terus menerus esok hari nanti maka akan menjadi sesuatu yang besar.
Cari Rute Perjalanan ini di Maps
0 Response to "Gedung Seribu Pintu, Lawang Sewu"
Post a Comment